TIMESMUBA, SEKAYU-Pj Bupati Musi Banyuasin H Apriyadi Mahmud menyampaikan “Gerak Muba” yang tertuang pada 3 tujuan pembangunan Bumi Serasan Sekate pada HUT Muba ke 67 dengan tema Bersinergi Untuk Musi Banyuasin Lebih Maju.
Gerak Muba membangun yang telah dituangkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RDP) 2023-2026 tersebut berdasarkan 3 tujuan yaitu: terwujudnya pertumbuhan ekonomi inklusif, terciptanya kualitas SDM berdaya saing, dan terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Pada pidato Paripurna HUT Muba ke 67 yang digelar di ruang sidang DPRD Muba, Kamis (28/09/2023) ini Apriyadi menegaskan pengentasan kemiskinan menjadi salah satu titik perhatian penting RDP tersebut.
Pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat Muba, menurut Apriyadi bisa terlaksana dengan baik jika penopang penting yakni infrastruktur juga baik. Sesuai mandatory spending infrastruktur , sebanyak 40% dari APBD di luar belanja bagi hasil / transfer dengan nilai sebesar 1.146 triliun pada tahun 2023.
Menurut Apriyadi, Muba berhasil menurunkan angka kemiskinan melalui beberapa inovasi pengentasan kemiskinan yang diluncurkan. Ia menyampaikan data angka kemiskinan Muba semula 15.84 persen (2021) turun menjadi 15.19 persen (2022). Muba juga berhasil melakukan penurunan kemiskinan sebesar 4,87 persen dalam kurun waktu 12 tahun terakhir. Saat ini, kata Apriyadi, Muba juga sudah berhasil menekan angka kemiskinan ekstrem.
“Penanganan kemiskinan ekstrem menjadi fokus kami dan menunjukkan tren positif. Tahun 2022 angka kemiskinan ekstrem adalah 4,74% dari semula 6,56% di ahun 2021,” terang dia.
Bahkan pada tahun 2023 ini Apriyadi telah menganggarkan Rp 31,99 miliar untuk mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem melalui program bantuan sosial kemiskinan ekstrem yaitu “Bantu Umak” (bantuan tunai untuk masyarakat miskin).
“Sudah kita data semuanya. Dan untuk penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2024 kita telah tuangkan anggaran di APBD sebesar Rp 72 miliar. Ini akan menyasar 9.491 Kepala Keluarga atau 16.406 jiwa penduduk miskin desil 1. Targetnya yakni penghapusan kemiskinan ekstrem tahun 2024,” tegas Apriyadi.
Titik fokus pembangunan lainnya yang dilakukan Pj Bupati Apriyadi adalah penanganan stunting. Pada tahun 2023, telah dianggarkan Rp 10,625 miliar di sektor kesehatan dan Rp 36,71 miliar untuk sektor non kesehatan. Anggaran ini dikhususkan bagi balita stunting sebanyak 894 jiwa.
Ada banyak inovasi yang dibuat untuk penangan stunting ini. Salah satunya program Bunda As (bimbingan dan pendampingan anak sehat) yang melibatkan pendanaan individu dan perusahaan dengan mengangkat anak asuh sebanyak 120 orang dan nilai anggaran 4,4 juta per anak.
Program ini mendapat apresiasi dan penghargaan dari Gubernur Sumatera Selatan berupa Penghargaan Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting.
“Alhamdulillah kinerja penanganan stunting menunjukkan trend positif sampai tahun 2022. Survey status gizi Indonesia menyatakan Muba mampu menurunkan dari 23 persen tahun 2021 menjadi 17,7% pada 2022,” jelas Apriyadi.
Penurunan juga terjadi pada balita stunting dari semula 894 jiwa (januari 2023) menjadi 460 jiwa (juli 2023).
Selain berhasil menekan angka kemiskinan dan balita stunting, Pemkab Muba juga mengurangi angka pengangguran dengan pelatihan tenaga kerja siap pakai. Melalui Muba Vocational Centre (MVC), Muba merancang rekrutmen tenaga kerja satu pintu untuk seluruh perusahaan yang ada di Muba. Apriyadi mematok target angka pengangguran Muba tahun 2023 dapat ditekan menjadi 3,80% dari semula 4,40% tahun 2022.
Beberapa fokus pembangunan lain yang dilakukan dan telah berhasil mencapai target yakni kualitas sumber daya manusia. Kondisinya bisa dilihat dari pemenuhan penganggaran mandatory spending sektor pendidikan sebesar 20 persen dan 10 persen untuk sektor kesehatan.
Untuk mandatory spending sektor pendidikan, Muba bahkan menganggarkan 26,15 ℅ APBD atau Rp 883,077 miliar tahun 2023.
Sedang untuk sektor kesehatan juga jauh di atas kewajiban yakni 595,878 miliar atau sebesar 21,13% dari APBD.
Data BPS terakhir menyebutkan angka indeks pembangunan manusia terus meningkat, sampai tahun 2022 IPM Muba mencapai 68,60 yang ditopang peningkatan angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, angka harapan lama sekolah, dan pengeluaran perkapita.
Peningkatan pendapatan juga disebut Apriyadi sebagai fokus pembangunan. Upayanya yakni
mendorong peningkatan harga komiditi karet dan sawit melalui program hilirisasi, penciptaan lapangan kerja, mendorong tumbuh kembang UMKM dan koperasi, program Kelompok Wanita Tani (KWT). Program KWT juga wujud Muba turut andil dalam upaya pengentasan kemiskinan dan mendorong program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digagas Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru.
“Pertumbuhan ekonomi kita menunjukkan tren positif pada tahun 2022, karena kembali meningkat sebesar 4,27% dibanding tahun 2021 sebesar yang masih 3,42%,” papar Apriyadi.
Muba, kata Apriyadi, juga berhasil menekan laju inflasi serta fenomena el nino dari ancaman kekeringan melalui operasi pasar, sidak pasar, gerakan pangan murah, pemantauan harga barang pokok, produksi pangan lokal. Sampai dengan September 2023 sudah disalurkan 278 ton. Jumlah ini setara dengan 77,7 persen dari yang dialokasikan 358 ton di bulan Oktober.
Nilai anggaran sebesar Rp18,697 miliar digelontorkan ke 8 perangkat daerah. Hasilnya, berhasil menekan laju inflasi menjadi 2,38 (juli 2023) dari semula 5,43 (februari 2023). Langkah ini disebut sebagai menjamin keamanan ketersediaan stok kebutuhan pokok. Inflasi di kabupaten Musi Banyuasin tetap dalam keadaan aman dan terkendali.
Untuk infrastruktur berupa akses air bersih, sanitasi layak, penanganan permukiman kumuh, dan peningkatan jalan mantap. Indikator kinerja infrastruktur menunjukkan trend positif. Sebanyak 87,51% rumah tangga terlayani air bersih pada 2021 dan meningkat menjadi 90,33% di tahun 2022.
Rumah tangga yang mendapatkan layanan sanitasi layak tahun 2021 81,26% meningkat menjadi 81,83% di tahun 2022, persentase kawasan kumuh yang tertangani tahun 2021 6,70 hektar meningkat menjadi 60℅ di 2024.
Di akhir pidato Apriyadi juga memaparkan kamtibmas yang zero konflik dan penanganan karhutbunla.
“Saya mengajak saudara-saudara semua untuk bergandengan tangan, bergotong royong, bekerja keras, bersinergi mengembangkan beragam potensi yang berlimpah di daerah kita sebagai wujud syukur kita terhadap anugerah allah swt sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat Kabupaten Musi Banyuasin. Disaksikan bapak gubernur/wakil gubernur Sumatera Selatan, saya mengajak seluruh jajaran legislatif dan eksekutif untuk bersinergi bekerja lebih keras, berdedikasi dan loyal dalam mengabdi kepada daerah kita, bekerja dalam segala suasana dan terus melakukan pembuktian dengan prestasi.”
Secara rinci, Pj Bupati Muba menjelaskan 8 poin yang dilakukannya selama dua kali menjadi Penjabat Bupati Muba.
1 Kendalikan inflasi. Pantau langsung harga di lapangan. Hati-hati mengatur tarif (PDAM, angkutan umum)
2 Turunkan kemiskinan ekstrem sampai target 0% pada 2024
3 Fokus turunkan stunting
4 Perhatikan investasi. Jangan ada izin yang berbulan-bulan
5 Pastikan APBD dibelanjakan untuk produk produk buatan dalam negeri
6 Kabupaten/kota harus mulai mendesain kotanya dengan baik sehingga memiliki diferensiasi dan memaksimalkan potensi daerah.
-7 Jaga stabilitas politik dan keamanan menuju pada Pemilu 2024
– 8 Jamin kebebasan beragama. Jangan sampai konstitusi kalah oleh kesepakatan.
Editor : Rahman