Poto air sungai dua warna hitam dan kecoklatan. muara teladan,(jum’at 11/06/2020)
TIMESMUBA, SEKAYU- Fenomena alam yang memperlihatkan kondisi air sungai terpisah menjadi dua warna. Kedua bagian terpisah itu memperlihatkan air sungai yang berbeda warna seperti tidak menyatu. Pada satu bagian air sungai warna hitam, sementara bagian air sungai satunya berwarna kecoklatan.
Kejadian air sungai dua warna ini bukan di selat Gibraltar yang menghubungkan antara lautan Mediterania dan samudera Atlantik yang memisahkan Spanyol dan Maroko, bukan pula di selat madura yang acap kali terjadi di bawah jembatan Suramadu. Akan tetapi, perbedaan warna air sungai ini berada di Desa Muara Teladan Kecamatan Sekayu Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Masyarakat Desa Muara Teladan menyebut tempat Fenomena air sungai dua warna ini adalah “SOLOK”. Jum’at (11/06/2021)
Penyebutan nama SOLOK ini sendiri, menurut warga sekitar, yang mana antara sungai PATALKE dengan sungai SELARAI, ada air yang mencolok kedalam sehingga membentuk seperti danau.
Seperti tampak digambar air sungai berwarna kecoklatan ialah air sungai Patalke, dimana sungai Patalke ini adalah anak sungai musi di sepanjang Desa yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin. Yakni Desa Teluk Kecamatan Lais, Desa Epil Kecamatan Lais, Desa Muara Teladan Kecamatan Sekayu. Adapun air sungai yang berwarna hitam aliran sungai Selarai.
Dimana Sungai Selarai ini pada Zaman dahulu adalah sungai yang menjadi akses jalan melewati sungai dengan menggunakan ketek, bagi masyarakat Desa Lumpatan, Bailangu dan Desa Kayuara ke talang-talang tempat mereka bertani. Sebelum ada akses jalan darat dan Jembatan dibangun pemerintah sekarang.
Menurut Ahmad Bayhaqi Penata Tekhnis Penelitian Oseanografi (LIPI) mengatakan jika pertemuan dua jenis air tersebut dikenal dengan istilah FRONT yakni fenomena terjadi ketika ada perbedaan tingkat salinitas (garam) yang terkandung dalam dua perairan yang berbeda. Atau biasa disebut fenomena Haloklin yang sering terjadi di selat madura. (dikutip dari CNN Indonesia).
Fenomena alam air sungai dua warna ini menunjukkan bahwa kuasa sang pencipta alam semesta Allah SWT, itu di luar nalar akal manusia. Begitu juga laut mediterania dan selat madura.
Fenomena alam ini mengundang banyak para peneliti ilmiah, yang pada akhirnya mereka mengakui kebesaran Allah swt yang termaktub dalam kitab suci Al-Qur’an, sehingga memeluk islam.
Seperti dijelaskan dalam dalam Al-Qur’an bahwa yang satu bagian rasanya tawar dan segar, sedangkan bagian lain rasanya asin lagi pahit, dan antara keduanya, tak pernah saling bercampur, (bersatu sama lain), seolah ada dinding tipis yang memisahkannya.
“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan) yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit, dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. (Al-Furqon : 53). Subhaanallah.
” Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing. Maka, nikmat Allah manakah yang kamu dustakan. Dari keduanya keluar mutiara dan Marjan.”QS : Ar-Rahman : 19-22. (Sumber IslamPos).
Redaksi timesmuba.com