TIMESMUBA, SEKAYU – Tower atau menara telekomunikasi pada umumnya dibangun dilahan luas yang jauh dari pemukiman warga, menara telekomunikasi ini juga akan digunakan bersama-sama oleh provider khususnya masyarakat Musi Banyuasin seperti memasang alat antena.
Namun, adakalanya tower telekomunikasi malah dibangun di area yang dekat dengan pemukiman warga.
Padahal dampak yang akan ditimbulkan keberadaan tower telekomunikasi tersebut adalah kesehatan, radiasi, lingkungan dan alat-alat elektronik mudah rusak akibat petir dan efek roboh.
Contohnya saja yang terjadi di Kelurahan Balai Agung Kecamatan Sekayu Kabupaten Musi Banyausin Provinsi Sum-sel pada 6 bulan yang silam.
Warga sekitar tower bernama Ibrahim menjelaskan lokasi tower berada disamping rumahnya sekitar 20 meter dan 4 hingga 5 meter dari rumah warga sekitar.
“Setau saya dampak berdirinya tower dekat pemukiman warga ada tiga diantaranya, dampak radiasi, sambaran petir sama efek robohnya”ucapnya
Dia mengalami sendiri dampak sambaran petir dari tower barang elektronik terutama cctv sudah berkali- kali rusak akibat petir.
” Rusaknya cctv awalnya pada oktober 2022, kemudian diservice, ketika hujan petir cctv rusak lagi” katanya
Hal ini sudah disampaikan kepada pihak pengelola tower untuk diganti atau di service tapi hingga sekarang hampir 6 bulan belum diganti atau service.
Ketika dihubungi melalui whatshap pihak pengelola tower telekomunikasi dalam hal ini PT. Mitratel, belum memberikan kejelasan hanya menjawab ”
Maaf pak untuk data yang bapak sampaikan tidak ketemu didata base” ujarnya singkat (MAN)
Editor : Rahman
Senin, 06 Maret 2023